Senin, 14 April 2014

penulisan paper tentang penerapan green computing

Penerapan green computing pada  perusahaan



 
   



        
       


        Wiwanto
         06PMM
               1501142806

                   Daftar isi

Halaman judul luar ........................................................................................................ i
Daftar isi ........................................................................................................................ ii
Abstrak .......................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
BAB III ......................................................................................................................... 4
BAB IV ......................................................................................................................... 5
Daftar pusaka ................................................................................................................ 6
















                                                                                                                                    ii

Abstrak
Green computing itu dimulai pada tahun 1992. Pada waktu itu US Environmetal Protection Agency  merelease program yang bernama Energy Star yaitu suatu program yang mempromosikan tentang penerapan suatu energi pada monitor , iklim ,dan teknologi lainnya. Program ini kemudian menyebar di sekitar eropa dan asia. Pada mulanya green computing itu muncul dengan istilah booming Energy star ,khususnya kita dapat menggunakan konsumsi energi ini dalam penggunaan produk computing ini. Green computing ini pergerakannya melalui keberlangsungan hidup (Economic viability) ,tanggung jawab sosial (Social Responbility) , dan pengaruh lingkungan (Environmetal Impact) .

                                               

















                                                                        iii

                                                           BAB I
                                                  PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Pengertian dari green computing atau komputasi hijau adalah suatu ilmu yang menerapkan tentang bagaimana kita menggunakan sumber daya komputing perangkat elektronik yang harus kita gunakan secara efisien dan secara ramah lingkungan . Sasaran utama dari green computing adalah bumi , manusia ,beserta keuntungannya. Tujuannya agar penggunaan bahan-bahan yang dapat merusakan lingkungan dapat berkurang dengan menggantikan bahan-bahan sebelum menjadi penggunaan energi yang lebih efisien dan juga dapat menyeimbangkan teknologi dan juga lingkungan agar terciptanya suatu teknologi yang lebih ramah lingkungan agar tidak merusak alam. Contoh kecilnya dari penghematan suatu energi adalah dengan penggunaan laptop daripada komputer pribadi ,secara tidak langsung langkah ini sudah dapat menghemat energi.
Pada mulanya green computing itu dicetus oleh Badan Perlindungan lingkungan di America yang meluncurkan suatu program Energy Star pada tahun 1992. Energy Star itu sendiri adalah suatu program yang melabeli efisiensi energi pada hardware  dan sumber daya komputer yang ramah lingkungan maupun hemat energi.
Green computing itu muncul karena menigkatnya biaya pada energi dan potensi penyimpanan dan munculnya green computing karena adanya dampak suatu lingkungan yang berubah .
1.2  Ruang lingkup

Pembahasan green computing pada perusahaan akan dibatasi pada :
1.      Pengertian green computing secara umum
2.      Penerapan green computing

1.3  Tujuan manfaat

1.3.1        Tujuan dari penulisan ini adalah agar setiap perusahaan dapat menggunakan green computing agar dapat menciptakan suatu lingkungan yang ramah
1.3.2        Manfaat dari penulisan ini adalah agar setiap perusahaan dapat menghemat biaya lainnya dan ramah lingkungan  


1


1.4  Metodelogi penelitian
Metode yang dilakukan untuk penelitian adalah penggunaan metode analisis .
Agar metode analisis ini menganalisi green computingnya

1.5  Sistematik penulisan
Untuk menjelaskan pembahasan agar lebih terpadu maka pembagian dibagi atas :
Bab I : Pendahuluan
Menjelasakan tentang asal mula green computing itu
      Bab II : Landasan Teori
Menjelaskan teori tentang green computing
      Bab III : Studi kasus
Menjelaskan tentang perusahaan dalam penerapan green computingnya
      Bab IV : Penutupan
      Berisikan tentang kesimpulan berserta saran pada pembahasan tersebut
   

     








2

    BAB II
                                        LANDASAN TEORI

Green computing ini telah dipelajari sejak dulu dengan beberapa ahli yang telah mengemukakannya mengenai green computing tersebut .Beberapa teori – teori green computing adalah :
1.      Young Yi : Cara untuk menggunakan komputer lebih berkelanjutan
2.      Wachara Chantatub : Teknologi informasi adalah hemat energi dan ramah lingkungan
3.      San Murugesan :  Belajar dan mempraktekan dengan merancang ,membuat , menggunakan dan membuat komputer ,server , dan terkait subsistem – seperti monitor ,printer ,penyimpan perangkat ,jaringan dan komunikasi sistem – efisien dan efektif dengan minimal atau tidak berdampak pada lingkungan
4.      Jordi Torres : Mengurangi penambahan jumbah dari data
Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan oleh para ahli , green computing adalah penciptaan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi serta pemanfaat teknologi secara efisien.








        
     



            3
BAB III
                     STUDI KASUS
3.1 Penerapan Green Computing di perusahaan
      Pada awalnnya perusahaan itu mengunakan komputer sebagai alat untuk proses bisnisnya. Jadi penggunaan komputer itu sangat sulit karena membutuhkan ruang yang cukup lebar dan juga penggunaan komputer tersebut cukup boros karena penggunaan daya energi listrik yang cukup besar jadi perusahaan tersebut harus beralih dengan menggunakan green computing karena green computing lebih ramah lingkungan dan lebih hemat dalam biaya lainnya .
Contoh green computing pada perusahaan yaitu :
Telkomsel yang menggunakan green data center yang berfokus pada fasilitas mewadahi perangkat ICT dan infrastruktur penting dari operasional Data Center telkomsel .Berikut upaya telkomsel dalam menggunakan green computing :
1.      Green Data Center merupakan suatu tempat menyimpanan sebuah sistem pendingin ,elektrikal , pencahayaan ,dan IT dirancang untuk memaksimalkan energi dan meminimumkan dampak pada lingkungan.
2.      Peralatan IT dan perangkat lunak dengan konsumsi energi yang rendah ,termasuk didalamnya menggunakan Power Supply , IT Equipment Fans , dan Virtualization.
3.      Rantai sumber energi seperti efisiensi UPS dan trafo , distribusi tegangan tinggi , efisiensi motor , daya Direct Current ,dan penggunaan sumber energi terbaru.
4.      Telkomsel fokus pada pengembangan jaringan untuk memenuhi kebutuhan customernya dengan menambahkan frekuensi dalam memberikan kualitas kecepatan layanan data yang rendah namun ramah terhadap lingkungan.
PT Huawei indonesia menerapkan green computing untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi CO2 sesuai dengan slogan Green Communications . Berikut beberapa cara perusahaan Huawei melakukan green computing yaitu :
1.      Huawei telah berhasil mendaur ulang 80% limbah buang yang terdiri dari daur ulang kertas yang hampir setara dengan 240 ton emisi CO2
2.      Huawei juga telah berhasil melakukan penekanan listrik sekitar 40% di kantor dengan menggunakan teknologi T5s
3.      Huawei juga telah ngadopsi teknologi virtualisasi yang memungkinkan sejumlah server yang memiliki tekanan tinggi dapat dialihkan ke satu server saja
Jadi perusahaan Telkomsel dan perusahan Huawei telah melakukan penerapan green computing pada perusahaannya agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan penggunaan green computing tersebut pada perusahaan dapat menghemat biaya energi ,operasional ,maintenance , dan memperpanjang masa pakai perangkat keras.
  
     4
 BAB IV
         PENUTUPAN

4.1  Kesimpulan
Kesimpulan di paper yang telah saya buat adalah dengan penggunaan green computing di setiap perusahaan sangat membantu dalam meramahkan lingkungan dan dapat menghemat sumber energi .Dengan penggunaan green computing maka akan terhindar dari pemanasan global atau global warming .
4.2  Saran
Saran di paper yang telah saya buat adalah perusahaan perlu menerapkan green computing agar perusahaan dapat lebih hemat energi dan lebih menghemat operasional , sehingga perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.















5
                  Daftar pusaka








 binus.ac.id













6

Senin, 07 April 2014

PENGENALAN TECHNOPRENUER TERHADAP SISTEM INFORMASI

PENGENALAN TECHNOPRENUER TERHADAP SISTEM INFORMASI

Technopreneur merupakan penggabungan antara pemanfaatan perkembangan Teknologi dan Konsep Entrepreneur.  Dimana entrepreneur  sendiri dapat di definisikan sebagai sesesorang yang menciptakan bisnis / usaha dengan keberanian untuk mengambil resiko guna mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Technopreneur adalah Entrepreneur yang mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada  sebagai basis pengembangan usaha yang di jalankannya, atau bisa di bilang Technopreneur ini adalah Entrepreneur modern yang berbasis pada teknologi dalam menjalankan usahanya.

Contoh Perusahaan yang berbasis Technopreneur
1.   Microsoft
2.   Google
3.   Facebook
4.   Twitter
5.   Dll

Technopreneur selalu berusaha keras untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini(utilizing lates technology) untuk berinovasi guna meningkatkan daya saing. Kondisi itu, kita cermati misalnya pada beberapa technopreneur yang mengembangkan sektor jasa dengan memanfaatkan secara cerdas beragam kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Untuk engembangkan technopreneur berwawasan masa depan, perlu pemahaman tentang beberapa trend dunia usaha masa depan, yaitu;

Pertama, kegiatan bisnis berbasiskan inovasi teknologi. Tujuannya menjadikan para technopreneur dapat mengatasi tantangan masa depan, khususnya tuntutan daya saing ekonomi yang makin ditentukan dari kesanggupan pemanfaatan sumber daya alam yang mengedapankan penguasaan ilmu pengetehuan dan teknologi.

Kedua, complementary attitude, yaitu mengedepankan pola sikap saling melengkapi dalam menyikapi persaingan di ranah bisnis dan dunia usaha akan menjadikan para technopreneur dapat memanfaatkan secara cerdas perluasan sinergi berusaha yang makin konstruktif guna memenuhi tuntuan kebutuhan pasar yang makin luas, makin kompleks dan makin dinamis.

Ketiga, mengedepankan inovasi teknologi. Bagi para technopreneur yang umumnya memiliki mentalitas riset, tuntutan konsumen atas produk yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan, serta tuntutan lainnya, justeru menjadi pencetus untuk terus berinovasi.

Keempat, pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator. Kecenderungan masa depan, yaitu sikap pemerintah yang umumnya cenderung berperan sebagai fasilitator di berbagai kegiatan ekonomi, juga merupakan insentif para technopreneur.


Konsep Pengembangan Inovasi Bagi Para Technopreneur

Ada tiga pilar inovasi teknologi sebagai penentu kinerja sektor riil dan perekonomian masa depan bagi para technopreneur, yaitu revolusi kuantum, revolusi komputasi dan revolusi bio molekuler.

1. Revolusi kuantum (Quantum Revolution)
Pencetusnya adalah inovasi teknologi material komposit, teknologi serat optik, teknologi polimer, teknologi bahan sintetik (new alloys). Dampak pada sektor riil dari revolusi kuantum adalah mengubah wajah industri manufaktur, utamanya industri otomotif, industri kedirgantaraan, industri elektronika, industri transportasi dan pertambangan.

2. Revolusi Komputassi
Pencetusnya adalah inovasi pada teknologi intelegensia tiruan (artificial intelligencial),mikrokomputer, computer aided design, computer aided manufacturing, computer aided engineering,teknologi robotika, teknologi laser dan penginderaan jauh. Dampaknya pada sektor riil, yaitu mengubah wujud seluruh jenis industri manufaktur dan memperluas diversifikasi industri jasa, industri pertahanan/ militer dan industri telekomunikasi.

3. Revolusi Bio Molekular
Pencetusnya adalah inovasi pada teknologi rekayasa genetika dan teknologi kultur jaringan. Dampaknya pada sektor riil adalah mengubah total cara dan paradigma pertanian serta seluruh unsur agribisnis, berdampak besar pada industri farmasi dan kesehatan.
Pada akhirnya, pengembangan technopreneur tergantung dari kemauan dan semangat untuk terus maju. Bagi para wirausaha muda, generasi muda, peluang untuk menjadi technopreneur sangat terbuka dan menjadi keharusan untuk bisa bersaing di masa depan. Namun jika tidak ada semangat dan daya juang, maka akan menjadi sebuah penghalang besar proses kemajuan bangsa. Mari kita perkuat technopreneur.




Pemerintah dukung adanya Technopreneur

Banyak yang belum tau bahwa pemerintah juga turut mendukung pengembangan Technopreneurship atau bisnis berbasis teknologi, itu karena Technopreneur di Indonesia bisa menjadi tulang punggung pembangunan nasional serta mendukung kemandirian bangsa, semua itu di katakan oleh menteri Koordinator perekonomian Hatta Rajasa dalam pidatonya. Menurut beliau, perguruan tinggi harusnya juga memiliki tugas untuk mencetak orang-orang yang tidak hanya sekedar mencari lapangan kerja, tapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka mampu menjadi seorang Technopreneur dan mampu menciptakan sebuah lapangan kerja baru bagi para calon pegawainya, sehingga diharapkan dapat membawa perubahan kondisi bangsa ke arah yang lebih baik dalam berbagai bidang.

 
Perlu kita tau bahwa di tahun 2015 ASEAN akan menerapkan Economic Community. Ini akan menjadi awal dimulainya pasar bebas regional ASEAN, sehingga peredaran uang dan barang akan sangat berpusat pada teknologi, karena pemasaran dilakukan antar begara-negara ASEAN, maka dibutuhkan banyak Technopreneur yang mampu memanfaatkan teknologi secara tepat guna meningkatkan daya saing bisnisnya menghadapi pesaing-pesaing lain dari kawasan ASEAN pada tahun 2015 nanti.  Karena sebenarnya Indonesia memiliki potensi untuk menghadapi ASEAN Economic Community ini, yakni berupa sumber daya manusia yang sangat mencukupi untuk bersaing, dengan jumlah penduduk Indonesia hingga 39% dari total penduduk ASEAN maka indonesia di katakan mampu memberikan pengaruh besar bagi ASEAN Economy Community . Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang lebih dari negara-negara ASEAN yang lain, sehingga Indonesia memiliki Potensi besar dalam ASEAN Economy Community ini. Karena itulah, begitu besar harapan pemerintah kepada para generasi mudaIndonesia sebagai agen of change (agen pembawa perubahan) dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mampu mengembangkan potensi Indonesia yang telah ada tersebut sebagai seorang Technopreneur guna mampu bersaing dengan negara ASEAN yang lain, sehingga Indonesia mampu menjadi pemain Utama, bukan hanya sekedar partisipan dalam ASEAN Economy Community ini.  Itulah mengapa Technopreneur juga turut berperan sebagai pendukung kemandirian bangsa guna melakukan pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan  meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di kancah Internasional.