Disaster
Recovery Plan (DRP)
Sebuah proses,kebijakan,ataupun prosedur yang berkaitan dengan persiapan untuk pemulihan secara cepat dari infrastruktur teknologi organisasi setelah terkena bencana, baik karena alam ataupun ulah manusia
Sebuah proses,kebijakan,ataupun prosedur yang berkaitan dengan persiapan untuk pemulihan secara cepat dari infrastruktur teknologi organisasi setelah terkena bencana, baik karena alam ataupun ulah manusia
Komponen Disaster Recovery Plan
Komponen Disaster Recovery adalah:
Komponen Disaster Recovery adalah:
• informasi kontak personil
• Back up situs /website
• Pedoman perencanaan (manual plan/blueprint)
• Inventaris hardware
• Inventaris software
• Vendors
• Backup Data
• Disaster Action Checklist
• Uji perencanaan (test the plan)
Bentuk sifat
bencana yang terjadi
• Bisa
terjadi tiba-tiba
• Sangat
tidak diharapkan
• Bisa
bersifat sangat merusak
• Tidak
direncanakan
Model
bencana yang bisa terjadi
• -
Bencana alam : tsunami,banjir,gempa,tornado,gunung meletus dsb
• -
Bencana pada lingkungan : biasanya mengacu pada kesalahan manusia atas
lingkungan,kebakaran,listrik konslet,dsb
• -
keadaan darurat : tiba-tiba terjadi perang,serangan dari oknum lain
(hacking),dsb
Model
pengendalian pada DRP:
• Model
pengendalian pada DRPPreventive
– Sebuah pengendalian yang mengacu untuk mencegah sebuah disaster
terjadi secara kesengajaan (kesalahan manusia)
• Detective – Sebuah
pengendalian yang mengacu untuk mengetahui kira-kira bencana apa yang dapat
terjadi
• Corrective – Sebuah
pengendalian yang mengacu untuk membetulkan kesalahan apabila tiba-tiba terjadi
bencana
Kegunaan
Disaster Recovery Plan
• Melindungi
suatu organisasi dari kegagalan penyediaan jasa komputer.
• Memperkecil
resiko adanya sebuah keterlambatan dalam menyediakan jasa perusahaan
• Menjamin
efektivitas sistem melalui pengujian dan simulasi
• Memperkecil
option pengambilan keputusan apabila terjadi suatu bencana
Problem PT
Telkom Indonesia
PT. Telkom Indonesia:
PT. Telkom Indonesia:
• Harus
mengelola 200-an server sekaligus
• Mekanisme
PT.Telkom dalam bekerja lambat
• Proses
pengambilan keputusan akan susah apabila tiba-tiba terjadi bencana,karena ada
200 server yang harus diselamatkan
Penerapan
DRP pada PT.Telkom
• Menggunakan
Private Cloud computing sebagai back-up server
• Memberikan
pihak-pihak terkait dalam projek tersebut sebuah pelatihan agar mengenal cloud
enviroment dan cara untuk mengatur hal-hal didalamnya
Hasil
penerapan DRP pada PT.Telkom
• PT.Telkom
dengan menerapkan Private Cloud computing,tidak perlu lagi mengelola server
dengan jumlah 200-an lagi,sekarang hanya cukup 8 server sudah optimal
• Biaya
yang dikeluarkan telkom untuk DRP tidak terlalu besar,karena penerapan hanya
membutuhkan penambahan software
• Karena
semua data sudah di virtualisasi,maka PT.Telkom tidak perlu takut pada bencana
fisik lagi,tetapi tetap harus berjaga pada bencana non-fisik
Binus.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar